Apa sifat dan kualitas yang dimiliki oleh pengusaha sukses.

Ada banyak artikel online yang menulis tentang apapun yang berkaitan dengan sifat dan kualitas yang dimiliki oleh seorang pengusaha sukses, sama banyaknya dengan apa yang tertulis di media cetak semisal kitab biografy dsb.  Ada banyak penjelasan dan uraian yang panjang lebar berkenaan dengan apa yang dialami oleh seorang pengusaha dalam perjalanan bisnisnya yang membawanya pada penghargaan eksternal berupa sebutan "pengusaha sukses".

Berhasil sebagai pengusaha lebih dari sekedar menelurkan ide-ide bisnis yang besar dan mampu mengeksekusinya.  Setiap pengusaha sukses juga akan perlu mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang menjaga dirinya tetap "waras" di tengah gaya hidup yang sibuk.  Dan puncak dari semua itu tentu saja mencapai perasaan bahagia dan bisa menikmati kesuksesan yang diraih.

Berhenti menjadi karyawan lalu memulai mengelola usaha sendiri tidak bisa dipungkiri adalah sebuah langkah yang beresiko menjadikan kita miskin bila salah dalam pengelolaannya, selain tentu saja sebuah langkah yang bisa membawa kita menjadi individu dengan penghasilan tanpa batas seiring dengan sukses dalam bisnis yang kita nahkodai.

Sebelum kita membuat perubahan besar dengan berhenti menjadi seorang karyawan lalu memulai mengelola bisnis sendiri, lakukan penilaian dengan seksama.  Apakah kita merasa memiliki sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh seorang pebisnis sukses.

Berikut ini sifat-sifat yang umumnya dimiliki pengusaha sukses.

1.  Dapat bekerja tanpa suatu pedoman.

Ketika kita menjalankan bisnis kita sendiri, kita benar-benar tanpa orang yang memberikan kita instruksi tentang apa yang harus dan tidak musti dilakukan.  Hal ini dapat menjadi berkah dan sekaligus ancaman gagal dalam mengelola bisnis.  Untuk berkembang dalam lingkungan ini, kita harus merasa nyaman bekerja, membuat keputusan tanpa adanya bimbingan.

2.  Dapat bekerja berjam-jam tanpa dibatasi jam kerja normal.

Jangan pernah berpikir bahwa karena kita adalah pemilik bisnis maka berarti kita bebas menentukan berapa lama kita harus bekerja sehari.  Setidaknya, pada tahap awal menjalankan bisnis kita harus mengalokasikan waktu yang sangat banyak untuk mengelola bisnis kita.  Kita pasti akan lebih disibukkan ketimbang saat kita menjadi seorang karyawan.   Intinya?, ketika menjalankan bisnis, kita harus mencintai dan percaya pada apa yang kita lakukan.

3.  Dapat mengorbankan gaya hidup yang stabil dan nyaman.

Berada dalam kondisi nyaman dengan upah pasti setiap bulan, beserta berbagai tunjungan, tanpa harus berpikir bagaimana memastikan sebuah bisnis tetap berjalan, dengan selalu meraih keuntungan yang menopang kelangsungan hidup sebuah perusahaan hingga puluhan tahun kedepan.  Itulah umumnya yang kita nikmati ketika menjadi seorang karyawan biasa.

Tapi seorang bos disamping harus memenuhi tuntutan dirinya sendiri ia juga harus memenuhi tuntutan kebutuhan karyawan (bila memiliki karyawan), memenuhi kebutuhan konsumen, dan menanggung setiap akibat dari bisnis yang ia kelola terkait dengan hubungannya dengan lingkungan eksternal perusahaan.

4.  Tidak takut gagal.

Hambatan terbesar untuk sukses adalah rasa takut akan kegagalan.  Sebagai pengusaha, sangat mudah untuk mendapatkan stres atau benar-benar panik.  Tetapi seorang pengusaha yang baik tidak membiarkan rasa takut melumpuhkannya atau mencegahnya membuat keputusan bisnis.  Banyak cerita yang mengisahkan bahwa pengusaha yang paling sukses sekalipun mengalami kegagalan lebih banyak dari keberhasilan. Poinnya adalah, jika kita bisa memetik pelajaran dari setiap kegagalan, sebenarnya kita tidak benar-benar gagal ?

5.  Dapat merasa puas tanpa adanya pengakuan eksternal.

Ketika kita memiliki sebuah bisnis, tidak ada bos yang memuji hasil kerja kita atau memberikan hadiah berupa kenaikan gaji.  Ini berarti kita harus mengandalkan diri sendiri untuk memberikan penghargaan diri kita sendiri agar selalu termotivasi dan terinspirasi.

6.  Bisa hidup tanpa kesempurnaan.

Sebagai pengusaha, mata pencaharian kita terkait dengan peluncuran produk, layanan, website, blog, aplikasi, dll.  Kita tidak bisa menunggu "sempurna."  Sebagai pengusaha kita harus lakukan dengan apa yang kita miliki dan membangun apa yang telah kita pelajari.

7.  Bisa mengatasi perasaan kecewa.

Ketika kita bergairah tentang apa yang kita lakukan, sulit untuk menerima penolakan pribadi.  Sebagai pengusaha, kita akan menerima bagian konsekwensi yang sesuai dengan usaha kita: penolakan dari investor atau produk yang tidak diterima pasar, penjualan yang tidak sesuai harapan, review tentang produk kita yang jelek, dll.

Memikirkan sebuah penolakan atau merasa kecewa dan sakit atas apa yang dilakukan lingkungan eksternal adalah buang-buang waktu.  Yang perlu dilakukan adalah ambil pelajaran dari setiap penolakan dan berusaha lebih keras lain kali.

8.  Dapat berpikiran terbuka.

Berkomitmen untuk sebuah ide adalah penting, tetapi kemampuan untuk menerima masukan adalah sama penting.  Misalnya, kita dapat menangani sebuah langkah pemasaran awal untuk menghadapi perilaku pelanggan atau kondisi pasar.  Namun perilaku pelanggan dan kondisi pasar tentu saja akan terus berubah seiring dengan permintaan, ketersediaan produk dan persaingan.  Ide asli kita mungkin perlu diperbarui. Mengakui bahwa perilaku pelanggan dan pasar tidak bisa disalahkan, karena itu kita perlu mendengarkan pelanggan, mengawasi pasar, dan membuat penyesuaian secara teratur.

Terlepas dari apakah kita memiliki sifat-sifat diatas, memiliki keinginan yang kuat untuk memulai usaha sendiri dan keberanian memulai adalah modal utama.  Abaikan semua sifat-sifat diatas, mulailah dari usaha kecil-kecilan dengan resiko merugi yang tidak sampai membuat kita jatuh miskin, dan ini bisa kita lakukan sembari kita tetap sebagai seorang karyawan.  Lakukan studi kelayakan bisnis yang sederhana untuk mengetahui seberapa besar prosentase kesuksesan yang bisa kita raih dalam sebuah bidang bisnis tertentu.

Kemudian jangan berharap banyak akan sukses dalam setiap bisnis yang dijalani, setidaknya berbisnislah dengan menjual produk dan layanan yang kita cukup pahami.  Mengelola bisnis sendiri memberikan kita sebuah pengalaman yang akan menjadi nilai tambah yang sangat besar bagi perkembangan kepribadian kita.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

About Admin MC3

This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.

Related Post