Memulai Usaha kecil menjual produk berkualitas biasa.

Memulai usaha kecil bisa dimulai dengan menjual produk berkualitas biasa, tidak harus sesuai standar kualitas yang kita inginkan.  Banyak orang yang terlalu rumit mendefinisikan apakah sebuah produk itu layak jual, dengan memberi patokan berupa beragam kriteria yang harus melekat padanya, bisa berupa kualitas maupun nilai kuantitas.  Ini menjelaskan mengapa banyak orang cenderung gagal memulai usaha, atau tidak percaya diri memulai.

Padahal keputusan memulai usaha sendiri itu tidak semata berdasarkan analisa kesuksesan yang mungkin bisa diraih, melainkan yang terpenting adalah berani dan percaya diri memulai dengan melihat sediki peluang sukses.  Kita hanya bisa mengambil kesimpulan apakah sebuah usaha yang kita jalankan layak untuk diteruskan atau harus dihentikan setelah menjalani proses.

Banyak orang tidak percaya diri memulai sebuah usaha karena diawali dengan pertimbangan kemungkinan buruk yang akan terjadi nantinya, padahal tak jarang segala analisa awal tak sepenuhnya akan benar-benar terbukti.  Kita memang musti mengkalkulasi kemungkinan terburuk, namun selagi hasil analisa kita menunjukkan kemungkinan terburuk yang terjadi tidak sampai membuat kita bangkrut, kenapa kita harus tidak percaya diri untuk memulai usaha.

Setiap produk yang kita hasilkan berpeluang terjual.

Hal lainnya yang membuat orang tidak percaya diri memulai usaha sendiri dikarenakan merasa tidak mampu menghasilkan produk yang berkualitas sesuai seperti yang ia harapkan.  Padahal urusan kualitas bisa dinilai menurut persepsi masing-masing orang, dan tidak bisa digeneralisasi.  Maksud saya, sebuah produk yang tidak menarik minat seseorang terkait dengan kualitasnya yang rendah menurut orang tersebut, boleh jadi merupakan produk yang diminati orang lain dikarenakan ia bisa memenuhi kebutuhan dasar orang lain tersebut, yang bahkan tidak menekankan pada kadar kualitas yang melekat pada sebuah produk.

Kita pastilah setuju bahwa produk mobil buatan korea kalah kualitasnya dibandingkan produk buatan jepang, namun faktanya selalu ada pembeli untuk produk dengan kualitas seperti mobil Korea.  Ini menjelaskan kepada kita bahwa setiap produk punya segmen konsumennya masing-masing.  Minimal selagi sebuah produk memiliki fasilitas yang berfungsi mampu memenuhi keingiinan dasar konsumen, maka produk tersebut layak untuk dijual.

Contoh lain.  Saya punya teman yang membuka usaha cuci cetak photo digital dengan modal hanya sebuah komputer dengan printer inkjet kelas bawah, yang hasil cetak photonya menurut saya jauh dari sempurna seperti harapan saya.  Faktanya selalu ada pembeli untuk produk jasa cuci cetak photo sang teman.

Ternyata produk cetak photo sang teman yang menurut saya berkualitas rendah yang saya sendiri tidak berminat membelinya diminati oleh banyak orang lain.  Artinya tidak setiap konsumen memandang sebuah kualitas seperti kriteria yang menjadi patokan saya.

Banyak sekali orang yang tidak percaya diri menjual dengan alasan tidak menghasilkan produk yang patut dijual.  Padahal di Indonesia ini patut atau tidak patutnya sebuah produk layak jual tergantung penilaian orang masing-masing, tidak bisa berdasarkan pada pendapat kita sendiri.

Kita tidak bisa menseragamkan sebuah kualitas seperti kriteria kita, bahkan ada banyak juga orang yang tidak pandai menilai apakah sebuah produk itu berkualitas.  Kualitas itu hanya salah satu daya penggerak orang untuk membeli, selain dari fungsi produk tersebut yang bisa memenuhi kebutuhan orang, yang bahkan tidak menekankan pada detil kualitas yang melekat pada sebuah produk.

Jadi kalau kita memulai sebuah usaha kecil berdasarkan pada opini harus mampu membuat produk berkualitas sesuai standar kita terlebih dahulu, kita akan terlambat memulai usaha sendiri, bahkan mungkin tidak akan pernah memulai usaha sama sekali.  Padahal ada banyak konsumen yang boleh jadi bisa kita penuhi kebutuhannya dengan produk kita yang menurut kita berkualitas rendah.  Toh yang membeli produk kita orang lain, asalkan kita bisa memenuhi standar kualitas yang diminta orang lain produk yang kita jual akan ada pembelinya.

Jadi yang penting dalam memulai sebuah usaha kecil sendiri adalah memetakan konsumen untuk produk kita. Namun yang lebih penting lagi dari itu adalah berani dan rasa percaya diri memulai usaha tanpa harus banyak pertimbangan.  Dengan memulai usaha secara otomatis kita akan menjalani proses yang nantinya akan menjelaskan kepada kita apakah usaha kecil yang kita jalani layak diteruskan atau ganti haluan.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

About Admin MC3

This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.

Related Post