Membayar belanja di mall menggunakan ponsel

belanja di mall bayar pakai ponsel
Gambar/logo milik Telkomsel
Transformasi cara konsumen membayar boleh jadi bukan menjadi topik yang hangat sekarang ini. Meskipun pasar berkembang terus menerus baik pada sisi perangkat mobile dan pada sisi penjualan. Setiap hari nampaknya di dunia barat sono muncul berita tentang perkembangan cara pembayaran bergerak, baik pada ruang konsumen dan ruang perbankan, dan tentu saja pada ruang perusahaan telekomunikasi.

Tapi pada kenyataannya mobile payment atau pembayaran digital menggunakan ponsel ( menjadikan ponsel sebagai dompet tempat menyimpan uang ) sepi dari publikasi dan tak terdengar gaungnya, baik ditulis di media cetak maupun billboard, spanduk, dan tidak juga dimasyarakatkan melalui media massa lainnya.

Pembayaran digital menggunakan handphone yang saya maksudkan di artikel ini adalah pembayaran menggunakan media ponsel tanpa melibatkan transaksi bank, tidak juga yang saya maksud seperti SMS Banking. Jadi dengan media handphone kita bisa belanja di super market tanpa kartu kredit, cukup hubungkan ponsel ke sebuah alat di super market lalu tekan tombol "OK" dan selesai, atau bisa berupa kirim sms tertentu ke nomor khusus di loket pembayaran lalu tekan "OK" dan lunas.

Nampaknya pembayaran digital bergerak menggunakan handphone atau bahasa kerennya "mobile payment" tanpa melibatkan rekening bank bagaikan menanam pohon di tanah tandus, tanah yang tandus baik karena hujan yang tak kunjung turun maupun sarana pengairan yang tidak disediakan.

Sementara perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak handphone kian hari kian maju dengan penurunan yang signifikan disisi harga membuat jumlah pengguna handphone meningkat drastis dari tahun ketahun menyaingi jumlah dompet yang ada di saku manusia. Tapi sebaliknya mobile payment tanpa rekening bank yang digaungkan sebagai cara baru pembayaran digital yang mudah dan sederhana bak hidup segan mati jangan dulu.

Padahal menurut saya penggunaan handphone  sebagai tempat menyimpan uang untuk belanja mempermudah kita dalam bebelanja tanpa harus membawa kredit card dan lembaran uang dalam dompet. Cukup dengan sebuah handphone, lalu pencet tombol, dan kita tidak harus membayar lebih karena menggunakan kartu kredit yang pada ahirnya akan menguras rekening tabungan.

Tidak didukung oleh Mall dan super market.

Mengapa cara pembayaran menggunakan handphone tanpa melibatkan transaksi perbankan perkembangannya sangat lambat ?. Jangan tanya pada saya, tanyalah pada manager bank dan operator telekomunikasi seperti Telkomsel yang punya T-Cash yang konon pelopor penggunaan handphone sebagai dompet digital di Indonesia. Sampai sekarang kalau saya bertanya pada kawan, tetangga, orang-orang yang saya temui tentang mobile payment atau membayar di super market melalui handphone umumnya mereka tidak bisa menjawab dan merasa asing dengan pertanyaan seperti itu.

Hal ini bisa dimaklumi mengingat sedikit sekali usaha mereka yang berkepentingan dengan mobile payment atau pembayaran bergerak melalui ponsel untuk memasyarakatkan sistem pembayaran digital tersebut. Mungkin terkait dengan masa depan sistem pembayaran ini yang tidak menentu, atau mungkin sarana dan prasarana yang tidak mendukung. Belum lagi dengan "kemungkinan" memasyarakatnya pembayaran mobile seperti ini akan mengancam kehidupan sistem pembayaran perbankan yang berlaku saat ini, yang darinya perbankan mengeruk keuntungan yang tidak sedikit.

Bukankah sekarang ini cara pembayaran yang populer adalah pembayaran digital menggunakan plastik (credit card), dan pembayaran pisik menggunakan uang kertas atau uang logam. Dan dari kedua jenis pembayaran tersebut perbankan telah dan terus menerus meraup laba yang tidak sedikit. Lalu apa perlunya atau seberapa keuntungan yang akan perbankan raih bila pembayaraan mobile menggunakan handphone seperti yang ditulis di artikel ini menjadi populer di masyarakat, atau lebih ekstrem lagi bagaimana margin keuntungan yang perbankan akan peroleh bila popularitas pembayaran digital menggunakan handphone menjadikan ATM sepi pengunjung. Belum lagi perusahaan pencetakan kartu kredit akan kehilangan order.

Barangkali yang akan paling diuntungkan dari popularitas sebuah pembayaran digital menggunakan ponsel adalah penyedia jasa telekomunikasi, dan karena peluang itulah jauh-jauh hari telkomsel mengeluarkan produk T-Cash sebagai cara menyimpan uang digital di handphone.

Tapi perkembangan T-cash sebagai dompet digital menggunakan ponsel yang memungkinkan kita membayar belanjaan cukup dengan menekan tombol di ponsel tidak didukung oleh hampir semua super market, mall di kota Palembang dan di banyak kota besar lainnya di Indonesia. Fakta ini terlihat dari daftar Mitra belanja T-cash yang ditampilkan di situs www.telkomsel.com yang hampir tidak memasukkan satupun super market atau gerai belanja terkenal di Palembang dalam daftar mitra T-cash.
Previous
Next Post »

SILAHKAN MEMBERIKAN KOMENTAR MENGGUNAKAN TATA BAHASA YANG BAIK DAN BENAR. KOMENTAR MENGGUNAKAN KATA DENGAN EJAAN YANG TIDAK BAKU AKAN DIHAPUS. TERIMA KASIH ConversionConversion EmoticonEmoticon